Selasa, 27 Juni 2017

Corpus delicti

Tuhan Yesus ditetapkan oleh Allah sebagai prototype atau model yang ideal dan pantas untuk ditiru. Suka atau tidak suka itulah standart ketetapan Allah.

Dalam hal ini "gereja" memiliki tanggung jawab besar guna menjaga dan mentularkan model konsep yang ideal tersebut, baik bagi jemaat dan masyarakat dunia (bnd. Mat. 28:19-20).

Karena hal ini, murid-murid Tuhan Yesus dan jemaat mula-mula yang mana telah menyaksikan langsung akan kehidupan Tuhan Yesus. Mereka meniru, menghayati, mendalami,  mengkritisi, mengkaji dan menelaahnya. Memang meski Dia dalam posisi subyektif tapi seolah-olah dibiarkan supaya manusia dapat mempelajarinya secara obyektif dengan menggunakan kacamata pisau analisis untuk membedahnya.

Sebagai konsekuensinya para murid2 dan jemaat mula2 mengalami 2 x krisis kepercayaan. 1) mereka harus bertarung dengan dasar keyakinan awal yaitu warisan ajaran Taurat dan penyembahan hanya pada monoteisme Yahweh; 2) Oleh karena dituduh berpindah keyakinan mereka harus mengalami tekanan psikis dan fisik, baik dr pihak orang Yahudi dan Prajurit Roma.

Demi mempertahankan model konsep yang ideal tersebut, tidak sedikit diantara mereka disiksa, digergaji, dibakar, dikuliti, digantung dan dipasung. Sebagian lagi terpaksa harus lari ke hutan, namun jika tertangkap maka dijeboloskan dalam penjara sampai membusuk.

Dialami hal yang sama juga oleh para penterjemah kitab khususnya diabad2 15 dan 16. Mereka berjuang begitu gigihya dan tanpa kenal lelah. Siang dan malam dgn berbekal lampu botol mereka menterjemahkan kitab suci  dalam ratusan bahasa. Bahkan karena dibakar terpaksa harus ditulis dari awal kitab kejadian sampai wahyu.

Semua peristiwa tersebut tercatat lengkap dalam buku sejarah dan kitab suci yang tentuya sangat otentik bila ada oknum2 yg hendak mempersoalnnya dalam rana apologet.

Namun ironisnya saat ini, model konsep yang ideal dan orisinil tersebut sangat langka dijumpai. Baik dalam sikap, pola pikir, perilaku atau karakter. Mengapa? Diduga Konsep yang ideal itu ternyata di dekonstruksi kembali. Substansinya mengalami reduksi besar-besaran. Mmg bahaya posmo dan pengaruh global membuat banyak yang tergelincir. Warisan ajaran ortodoks diabaikan. Ini pekerjaan berat karena varian2 Injil cukup banyak.

Lalu bagaimana mungkin kok ada org dapat berkata bahwa firman itu sederhana dan ikut Tuhan itu mudah? Mungkin perlu kuliah sejarah dulu. Perlu nekat untuk rendah hati supaya terus belajar.

Kita sulit untuk mampu menampilkan standart model konsep yang ideal itu sebagaimana dikehendakiNya, bukan karena faktor tekanan psikis dan fisik, tapi gara2 tergerus habis ol kenyamanan hidup dan gaya hidup hedonisme.

Kalo gereja2 dan sekolah2 alkitab sudah sulit menyajikan model konsep yang ideal itu, lalu harus ke mana lagi kami harus berguru? Tapi dalam hal ini kita tidak boleh pesismis sebab peranan Roh Kudus senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman. Untuk mendidik dan mengajar dengan setia ke arah model konsep yang ideal yaitu menjadi seperti Kristus. Itulah prototype sejati. "Corpus Delicti"
Pdt. Doni Candra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menabur Akan Menuai (Matius 13)

30,60,100 kali lipat BUKAN KEUNTUNGAN yang diperoleh dari apa yang dilakukan(ITU SESAT), MELAINKAN hidup yang menghasilkan kebenaranNya/firm...